Oct 13, 2011

setiap kali kudengar burung berkicau,,,,
ku dengar ia bercerita tentang pelangi,,,,
senang ku temukan wajahmu tersenyum manis,,,
tapi di balik bingkai kulihat terbalut kabut,,,
sering ku hembuskan angin ,,,
namun tag ingin kau menggigil...
hanya Dia yang Tahu dan mengerti,,,
Aku Ada untukmu,,, ^,^'

Jul 31, 2011

Inspirasi 280711


Pepohonan masih rindang dengan daun hijau menyegarkan mata setiap yang melihatnya. Angin pun berhembus memambah goyangan indah santai ranting-ranting kecil terbantukan guncangan dahsyat hasil dari perpaduan getar ranting rapuh yang patah di sekitar.  Bersamanya symponi kicauan merdu burung mungil yang bermain dari dahan satu ke dahan lainnya. Kurasakan hangatnya mentari menyerap melalui sela-sela pori terfilter sampai di hati.Terikat dan melayangkan hayalan aneh seakan menembus langit ke tujuh. Berbagai warna melebihi pelangi terlewati hingga kabut namun halusya titik kehidupan terlihat jelas menawan indah seakan memanggil dan menanti. Banyak pertanyaan terlontar dalam gumpalan darah bedesir naik turun  dan menyebar luas dari ujung ke ujung sendi sendi tubuh. Diikuti grafitasi otak dan pusat kendali  utama berkecamuk berkaca merah di dalamnya. Kaku sampai kelu pun bertamu tanpa diketahui identitas sebenarnya. tak sadar ada yang berjalan gontai menyayat secuil relung  mengagetkan plipis karna uap jatuh meneteskan karya kilauan terbaiknya. Ku biarkan ia mengalir ikhlas sesukanya membawa penat aneh bersama kalimat suci menyejukkan Jiwa setiap meneriakkannya. Tak henti, teriakan permintaan juga menggema berngaung dalam pantulan sudut garis putih beruas tiga berkali kali. Terlintas barisan cahaya membangkitkanku dari pembaringan kropos kusam menggelapkan. Kesirnaan menyenangkan tersenyum melekat ke peraduan syukur di bawah singgasana Sang Raja Penguasa Alam. Sekarang dan seterusnya,,,,


May 28, 2011

Bila Kamu Sakit, Maka Dia-lah Yang Maha Menyembuhkan




Masih terlintas di benakku saat aku baru berusia empat belas tahun. Ketika itu, aku selalu mencari-cari kesempatan dan menjauh dari pandangan mata orang, kenapa? Yah, agar aku dapat menenggak khamar dan menikmatinya hingga teler.

Beberapa tahunpun aku lalui dalam kondisi yang mengenaskan itu. Kini aku sudah tua dan mencapai usia empat puluh tahun. Pada suatu hari, aku merasa sangat letih sekali dan sepertinya penyakit telah menggerogotiku dari seluruh tubuh akibat minuman yang laknat itu, dedengkotnya semua barang busuk.

Aku pergi mendatangi seorang dokter untuk memeriksakan kesehatan. Ketika itu, aku sudah tidak lagi minum-minum seperti dulu. Aku telah bertaubat sejak beberapa waktu yang lalu. Ketika sang dokter melihatku dan mengetahui apa yang terjadi terhadap diriku, dia berkata, “Tidak ada obatnya, kecuali mengkonsumsi barang yang dulu pernah engkau konsumsi.!”

Aku memandanginya sementara letupan emosi mulai menggambar di wajahku. Namun aku ingat betapa kasih sayang Allah terhadap para hamba-Nya, karenanya aku berkata kepadanya, “Tidak mungkin, pasti ada obatnya!!!.”

Dokter itu berdiri dari tempat duduknya karena tercengang dengan ucapanku. Kemudian dia meninggalkanku dan tidak memberikan sepatah jawaban pun.

Akhirnya aku keluar dari situ sementara di dalam diriku telah berjanji kepada Allah untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya dan kembali kepada-Nya.

Aku tidak berfikir yang lain-lainnya selain harus pergi ke Masjid al-Haram, di Mekkah.

Aku mengenakan pakaian ihram dan ketika itu waktu zhuhur. Aku himpun semua kekuatan dengan tekad yang bulat menuju kota Mekkah -semoga Allah memuliakannya-. Beberapa rekanku mengkhawatirkan kondisiku dan lisan mereka menunjukkan keanehan.

Dengan mengendarai mobil, aku menuju ke tempat tujuanku. Perjalanan berlangsung selama tiga malam hingga akhirnya aku tiba di masjid al-Haram. Aku kemudian melakukan thawaf dan berdoa kepada Allah agar menyembuhkan penyakitku, kemudian aku meminum air Zam-Zam sembari berkata, “Ya Allah, Engkau perkenankan aku sembuh atau Engkau panggil aku ke hadlirat-Mu!.”

Tatkala aku meminumnya hingga kenyang, aku merasa rongga mulutku bergetar dan seluruh tubuhku bergoncang-goncang. Setelah itu, aku merasa perlu untuk mengosongkan apa yang ada di dalam perutku. Lalu aku ke luar menuju pintu Masjid al-Haram. Ternyata, beberapa bongkah darah keluar dari rongga mulutku. Ketika sudah berhenti, aku merasakan seakan-akan aku baru dilahirkan kembali. Hal ini membuat imanku ke
Aku kembali menemui dokter itu untuk check up. Begitu dia memeriksaku, tiba-tiba tangannya bergetar lalu membelalakkan kedua matanya lebar-lebar kepadaku sembari berkata dengan terserak, “Wahai Fulan, sungguh Allah telah memberimu karunia-Nya.”

Yah, Allah berfirman, “Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Q.s.,?li’Imrân:74)

(SUMBER: Qashash Wa Mawâqif Dzât ‘Ibar, disusun oleh ‘Adil bin Muhammad Ali ‘Abdul ‘Aliy, h.47-49)


alsofwah.or.id

Apr 6, 2011

CERITA DARI GUNUNG


Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah
keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan."
 
Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.