Pepohonan masih rindang dengan daun hijau menyegarkan mata setiap yang melihatnya. Angin pun berhembus memambah goyangan indah santai ranting-ranting kecil terbantukan guncangan dahsyat hasil dari perpaduan getar ranting rapuh yang patah di sekitar. Bersamanya symponi kicauan merdu burung mungil yang bermain dari dahan satu ke dahan lainnya. Kurasakan hangatnya mentari menyerap melalui sela-sela pori terfilter sampai di hati.Terikat dan melayangkan hayalan aneh seakan menembus langit ke tujuh. Berbagai warna melebihi pelangi terlewati hingga kabut namun halusya titik kehidupan terlihat jelas menawan indah seakan memanggil dan menanti. Banyak pertanyaan terlontar dalam gumpalan darah bedesir naik turun dan menyebar luas dari ujung ke ujung sendi sendi tubuh. Diikuti grafitasi otak dan pusat kendali utama berkecamuk berkaca merah di dalamnya. Kaku sampai kelu pun bertamu tanpa diketahui identitas sebenarnya. tak sadar ada yang berjalan gontai menyayat secuil relung mengagetkan plipis karna uap jatuh meneteskan karya kilauan terbaiknya. Ku biarkan ia mengalir ikhlas sesukanya membawa penat aneh bersama kalimat suci menyejukkan Jiwa setiap meneriakkannya. Tak henti, teriakan permintaan juga menggema berngaung dalam pantulan sudut garis putih beruas tiga berkali kali. Terlintas barisan cahaya membangkitkanku dari pembaringan kropos kusam menggelapkan. Kesirnaan menyenangkan tersenyum melekat ke peraduan syukur di bawah singgasana Sang Raja Penguasa Alam. Sekarang dan seterusnya,,,,